Arsip Tag: kriminal

Dede Bunuh Pedagang Semangka Selingkuhan Istrinya, Pelaku Terancam Pasal Pembunuhan Berencana

Pelaku pembunuhan pedangang kios semangka di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur ditangkap di tempat persembunyiannya di Tangerang. Pelaku yang bernama Dede Jaya (28) melakukan pembunuhan pada Senin (8/1/2024) sekira pukul 01.00 WIB. Korban yang bernama Sutomo (33) disiram air keras dan dibacok menggunakan celurit.

Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit (RS) Harapan Bunda untuk mendapatkan penanganan medis atas luka diderita, nahas nyawanya tidak tertolong diduga akibat kehabisan darah. Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Leonardus Simarmata mengatakan pihaknya masih mendalami apakah tindakan tersangka, Dede Jaya (28) merupakan pembunuhan berencana atau tidak. "Terkait dengan adanya waktu yang panjang dan lain lain, perencanaan, itu kami gali lebih dalam dalam pemeriksaan," kata Leonardus di Mapolres Metro Jakarta Timur, Selasa (9/1/2024).

Berdasar hasil penyidikan, Dede memang sudah membeli air keras secara online sejak bulan Desember 2023 lalu, dan menyiapkan sebilah celurit. Reaksi Keluarga Arzum Balli di Austria Tahu Awan Petugas PPSU Kecanduan Judi, Sempat Kecewa Berat Diisukan Cerai, Arzum Balli Jadi Korban Pelecehan Seksual di IG, Awan Murka: Mikir Sebelum Ngomong!

Ditanya Perihal Desakan Mundur dari Menhan, Ini Sikap Prabowo Cara Sholat Jamak Takdim dan Takhir, serta Bacaan Niatnya Calon Pemenang Pilpres 2024 Mulai Terlihat Jelang Pencoblosan, 6 Hasil Survei Elektabilitas Terbaru Halaman 4

Kunci Jawaban PKN Kelas 7 Halaman 86, Keberagaman Masyarakat Indonesia Hasil Survei Capres 2024 Terbaru di Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI Jakarta dan Banten Idham Mase Kekeuh Cerai dengan Catherine Wilson, Kecewa Keket Tak Mundur dari Caleg, Rebutan Suara Halaman 3

Tapi kini Dede masih disangkakan Pasal 338 KUHP, juncto Pasal 351 ayat 3 tentang penganiayaan mengakibatkan kematian. "Ini (penanganan kasus pembunuhan Sutomo) kita harus segera menetapkan dulu kasus ini untuk tersangkanya siapa," ujar Leonardus. Penyidik menyatakan masih perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan apa Dede dapat dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana atas ulahnya.

Leonardus menuturkan dalam kasus ini pihaknya sudah mengamankan barang bukti berupa sebuah botol plastik untuk wadah air keras yang digunakan tersangka menyiram Sutomo. "Kemudian sebilah senjata tajam jenis celurit bergagang kayu coklat dan sarung warna coklat. Satu potong hoodie dan satu potong celana panjang dikenakan tersangka saat kejadian," tuturnya. Dibunuh saat layani pembeli tengah malam Sebelumnya, Sutomo yang merupakan pegawai kios semangka di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur menjadi korban pembunuhan pada Senin (8/1/2024) sekira pukul 01.00 WIB.

Kejadian bermula ketika korban sedang melayani pembeli. Ia tiba tiba diserang oleh seorang pria yang mengenakan slayer penutup muka, dan tudung jaket sehingga wajahnya sulit dikenali. Korban mengalami luka diduga akibat siraman air keras pada bagian sekitar wajah dan leher, pemukulan pada kepala, serta empat luka bacok celurit pada punggung dan kaki.

John Kei Diperiksa di Lapas Salemba, Mengaku Sempat Larang Kelompok Nus Kei Serang Anak Buahnya

Polisi sudah memeriksa John Refra alias John Kei terkait Bentrokan kelompoknya dengan kelompok Nus Kei di kawasan Bekasi, Jawa Barat yang mengakibat satu orang tewas. Pemeriksaan itu dilakukan di lembaga permasyarakatan (lapas) Salemba, Jakarta untuk menginformasi soal John Kei yang pernah dihubungi anak buah Nus Kei sebelum penyerangan terjadi. "Kita sudah melakukan pemeriksaan terhadap John Kei. Yang bersangkutan mengakui dihubungi," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, Sabtu (18/11/2023).

Hengki mengatakan John Kei mengaku jika saat itu, dirinya sudah sempat melarang kelompok Nus Kei untuk menyerang kelompoknya di Perumahan Titian, Bekasi. "Namun yang bersangkutan menyatakan bahwa yang bersangkutan melarang, katanya seperti itu. Namun kami akan dalami lebih lanjut," tuturnya. Meski begitu, Hengi mengaku pihaknya tidak akan percaya begitu saja dengan pernyataan John Kei dan masih dilakukan pendalaman.

Liverpool Menyegel Kesepakatan Dengan West Ham dan Xabi Alonso Tenggat Waktu Impian Jurgen Klopp Lulusan Universitas Pertahanan Jadi Letnan Dua TNI, Februari 2024 Buka Pendaftaran, Kuota 300 Orang Kisah Pemilik Warung Bakso Pak Sholeh Magelang Didatangi Paspampres, Pesan 600 Porsi

Alumni Unhas: Maklumat Rektor Adalah Pengkhianatan Intelektual Nasib Nagita Slavina Dipenjarakan Ayah Kandung, Gideon Kantongi Bukti dan Saksi, Raffi: Doakan Saja Halaman 4 Soal Videotron Anies, Jusuf Kalla: Kalau Ada Izin, Takedown Adalah Pelanggaran

Pengakuan Jusuf Kalla soal IKN Nusantara, Tiba tiba saja, tak Ada Kesempatan Dialog, Apa Urgensinya Calon Pemenang Pilpres 2024 Mulai Terlihat Jelang Pencoblosan, 6 Hasil Survei Elektabilitas Terbaru Halaman all "Kita sudah periksa menyatakan 'ya benar saya dihubungi, namun saya melarang'. Tapi kami tidak percaya begitu saja dan kami akan kejar terus pembuktian pembuktian apakah ada keterlibatan Jhon Kei dikasus ini," jelasnya.

Peristiwa terjadi sekira pukul 19.00 WIB, jasad korban ditemukan terkapar di jalan lingkungan permukiman warga. Kapolsek Medan Satria Kompol Nur Aqsha mengatakan, identitas korban berinisial GR (44), warga Jakarta Barat. Setelah melakukan pendalaman, ternyata penembakan tersebut melibatkan kelompok John Kei dan Nus Kei.

Dari keterangan yang ada, penembakan itu terjadi setelah kelompok John Kei mendapatkan informasi jika kelompok Nus Kei akan melakukan penyerangan. "Menurut keterangan dari pihak John Kei, kejadian ini mereka dapat informasi akan diserang oleh kelompok Nus Kei," kata Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Uly kepada wartawan, Rabu (1/11/2023). Saat itu, Titus mengatakan kelompok Nus Kei datang ke lokasi menggunakan sebuah mobil yang berisikan enam orang dengan membawa senjata tajam.

"Mereka dapat info. Datanglah mobil ini, parkir turun 6 orang. Korban turun sudah bawa parang. Sebelum mereka (kelompok Nus Kei) datang, kelompok John Kei sudah tahu bahwa mereka mau diserang. Mereka sudah siap batu parang, senjata api," jelasnya. Kelompok John Kei yang melihat korban turun dengan membawa parang, seorang pelaku langsung menembak korban hingga terkapar. "Karena mereka alasannya (menembak korban) mau diserang, ini ada anak istri kami," imbuhnya.

Setelah insiden itu, pihak Nus Kei langsung membawa korban pergi dari lokasi ke rumah sakit. Sementara kelompok John Kei juga langsung meninggalkan lokasi kejadian. Total, ada 11 orang dari kedua kelompok yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.

Namun, baru sembilan orang yang ditahan. Sedangkan dua orang lainnya masih buron. Mereka yang dari kelompok John Kei antara lain berinisial FO, EU, MWT, Adex (DPO), Roy (DPO), dan PM alias Oscar. Sedangkan dari kelompok Nus Kei yakni GR yang juga korban tewas, EU, ARK, YBR, BMR, HDR, dan YR.

Dokter RS Dharmais Harus Amputasi Kaki Siswa SD Korban Perundungan Teman Sekolahnya di Tambun Bekasi

Tim dokter Rumah Sakit Dharmais, Jakarta, harus melakukan amputasi pada salah satu kaki FAA (12), siswa sekolah dasar (SD) yang jadi korban bullying atau perundungan lima teman sekolahnya di Tambun Selatan, Bekasi. Mila Ayu Dewata Sari atau akrab disapa Mila Cheah yang menjadi kuasa hukum FAA membenarkan bila kliennya harus menjalani amputasi kaki. Mila Cheah mengatakan, kliennya yang bersekolah diSDN 09 Jatimulya, Tambun Selatan, itu menjadi korban perundungan oleh lima teman sekelasnya.

"Kejadian ini menjadi perhatian Lawfirm Mila Ayu Dewata Sari & Co, selebriti, bahkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI," kata Mila Cheah, Selasa (31/10/2023), Bersama timnya, yaitu Kumala Sari Muslimah SH atau dikenal Barbie Kumala Sari, Roberto Sihotang SH MH, Prayitno Priyo Sembodo SH, Rima Rantikasari SH dan Gillian Joan Fernando SH, Milla Cheah sudah membawa surat kuasa dari ibu FAA. "Saya dan tim akan memgawal kasus ini secara probono alias tanpa dipungut biaya, untuk mendapatkan keadilan seadil adilya, saya ingin menyampaikan kepada masyarakat atas kekecewaan Diana Novita, ibu FAA, yaitu kurangnya tanggung jawab dari pihak sekolah," ungkapnya.

"LP di Unit PPA Polres Bekasi yang belum ada pergerakan dan Respon keluarga di duga pelaku yang seolah menyepelekan kejadian ini dan satu hal besar yang ingin saya sampaikan adalah memberikan Edukasi kepada masyarakat untuk Stop Bullying atau perundungan ke siapapun," papar Mila Cheah. "Akibatnya ini sangat luar biasa fatal. Bagaimana nasib masa depan korban (FAA), anak yang dilahirkan normal selama 12 tahun kini harus telan kepahitan karena harus kehilangan salah satu kakinya. Padahal (FAA) ialah anak yang berprestasi di beberapa bidang" tambahnya. Anies Baswedan Akan Datang ke Sulawesi Utara Tanpa Surya Paloh, Ini Jadwalnya

Ipar dan Keponakan Jusuf Kalla Dampingi Prabowo Kampanye Akbar di Makassar Fakta Ultah Mewah Tali Kasih di Palembang, Habiskan Dana Rp 3 M dan Pakai Gaun Seharga Rp 10 Juta Lebih Mewah? Tengok Penampakan Rumah Dokter Tompi yang Dibandingkan Hunian Ustadz Solmed

Calon Pemenang Pilpres 2024 Mulai Terlihat Jelang Pencoblosan, 6 Hasil Survei Elektabilitas Terbaru Halaman 4 Ada Kampanye Akbar Ganjar Mahfud di GBK, Jalan Sudirman Macet Parah Kisah Pemilik Warung Bakso Pak Sholeh Magelang Didatangi Paspampres, Pesan 600 Porsi

Mila Cheah meminta peran serta pemerintah, Kemendikbudristek RI, kepolisian, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), hingga masyarakat agar aktif memantau kasus ini karena menurutnya kasus ini bukan kasus sepele yang bisa dikesampingkan. "Harapan saya kasus seperti ini cukup terjadi terakhir kali pada FAA. Jangan lagi ada korban korban lainnya. Kami tidak peduli sekuat apapun background keluarga pelaku," ungkapnya. "Keadilan tetap harus di tegakkan karena setiap warga negara Indonesia berhak mendapatkan perlindungan hukum yang sama" paparnya.

Menurut Diana Novita, ibu kandung FAA, saat kejadian anaknya yang sedangberada di kelas dan diajak lima temannya untuk jajan di luar sekolah. Saat itu, FAA yang tengah berjalan diselengkat atau ditendang oleh temannya dari arah belakang sehingga ia terperosok jatuh dengan kondisi luka di bagian tangan dan memar pada dengkul kaki. Ironisnya, teman temannya itu bukannya menolong, tetapi justru menertawakan dan mengolok oloknya seraya mengancam korban agar tidak menceritakan kejadian tersebut baik ke orang tua maupun guru.

Aksi bullying tersebut berlanjut hingga kembali ke kelas kendati teman temannya melihat FAA tengah kesakitan. Hari hari berikutnya perundungan terus berlanjut. Aksi itu baru diketahui tiga hari pasca kejadian saat FAA tidak bisa bangun dari tempat tidurnya karena sakit di bagian kaki. FAA, kata dia, saat itu bahkan masih menutup nutupi apa yang dialaminya lantaran ketakutan karena diancam oleh teman temannya.

"Akhirnya saya paksa untuk mengaku dan saya kaget dengan apa yang terjadi dan dialami anak saya" ucap Diana. Atas kejadian ini, Diana sudah menemui pihak sekolah agar dipertemukan dengan keluarga pelaku. Namun, yang dialami anaknya justru seolah diremehkan dan kejadian bullying tersebut dianggap hanya bagian dari bercandaan antar teman. "Saya sangat kecewa dengan kondisi anak saya yang sedang sakit dan harus terus menjalani pengobatan tapi dianggap bukan sesuatu yang buruk."

"Aksi bullying yang dilakukan teman temannya di kelas juga dianggap hanya sebuah bercandaan,” sebut Diana. Diana mengungkapkan, dokter RS Dharmais memutuskan melakukan tindakan operasi amputasi karena kondisi kaki FAA yang dalam observasi terakhir didiagnosis kanker tulang. Hasil pemeriksaan sebelumnya di RS Hermina, diagnosis berupa infeksi bagian dalam. Upaya cari opsi lain sebelum dilakukan tindakan operasi ke sejumlah RS lain. Seperti RS Pondok Indah dan RS Cipto Mangunkusumo juga.

Lantaran kondisi kaki Fatir yang terus memburuk tindakan amputasi harus dilakukan dan dirujuk ke RS Dharmais. "Informasi dari dokter, benturan dan cedera yang dialami Fatir memicu aktif munculnya kanker tulang dan sekarang sudah menyebar dan terjadi pendarahan, jadi harus diamputasi" jelas Diana. Laporan reporter Panji Baskhara | Sumber:

RS Polri Perkirakan Waktu Kematian Kerangka Manusia di Duren Sawit, Enam Bulan Sampai Dua Tahun Lalu

Kerangka manusia yang ditemukan di aliran air di wilayah Duren Sawit, Jakarta Timur beberapa waktu lalu masih terus dilakukan proses identifikasi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Meski begitu berdasarkan hasil identifikasi sementara, kini mulai terkuak waktu kematian dari kerangka yang manusia yang diperkirakan berjenis kelamin laki laki itu. "Perkiraan waktu kematian enam bulan sampai dua tahun sebelum dilakukan pemeriksaan luar," ujar Kepala Rumah Sakit Polri Brigjen Pol Hariyanto saat dikonfirmasi, Minggu (29/10/2023).

Selain itu, meskipun pihaknya belum menerima sampel lengkap dari bagian kerangka manusia tersebut, ia memastikan bahwa kerangka itu berjenis kelamin laki laki dan diperkirakan berusia 44 sampai 64 tahun. Adapun sampel yang saat ini sudah diidentifikasi yakniTulang rahang, tulang leher, tulang lengan atas kanan dan kiri, serta tulang selangka kanan yang dimana kerangka itu merupakan bagian tubuh dari satu orang manusia. "Hanya 1 orang (jenazah), satu orang saja tidak komplet, kaki belum ikut diserahkan," jelasnya.

Kendati demikian, Hariyanto belum bisa mengidentifikasi lebih jauh terhadap kerangka manusia tersebut termasuk identitas. Kerangka Manusia di Selokan Jakarta Timur, Waktu Kematian Diperkirakan 6 Bulan sampai 2 Tahun Kerangka Manusia di Duren Sawit Masih Misteri, Tak Ada Laporan Kehilangan Orang

Profil Gideon Tengker, Mertua Raffi Ahmad Disorot, Laporkan Mantan Istri & Nagita Slavina ke Polisi Calon Pemenang Pilpres 2024 Mulai Terlihat Jelang Pencoblosan, 6 Hasil Survei Elektabilitas Terbaru Halaman 4 Gideon Tengker Laporkan Rieta Amalia, Caca Tengker, dan Nagita Slavina

Nagita Slavina & Caca Resmi Dipolisikan Gideon Tengker, Dituduh sang Ayah Terlibat Pemalsuan Dokumen Pasalnya hingga kini pihaknya belum mempunyai data pembanding guna menguak secara utuh misteri kerangka manusia tersebut. "Ya kalau mau identifikasi jenazah biasanya ada data pembandingnya dan ada orang yang merasa kehilangan anggota keluarga dan melapor. Belum ada yang lapor atau curiga, yang begini peran media untuk bantu tugas polisi sangat besar," pungkasnya.

Sebelumnya,Warga di kawasan Jalan Raden, Duren Sawit, Jakarta Timur digegerkan denganpenemuantengkorak dantulang belulangmanusiapada Senin (23/10/2023). Tengkoran dantulangitu pertama kali ditemukan dan dilaporkan oleh petugas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur sekira pukul 15.00 WIB. Kanit Reskrim Polsek Duren Sawit AKP Indra Darmawan menyebut saat itu, petugas sedang membersihkan saluran air di sekitar lokasi.

"Terus nemuin kerangka tengkorak dan duatulang. Engga ada bau, ditemukannya di got gorong gorong," kata Indra dalam keterangannya, Senin (23/10/2023). Selaintulang belulang dan tengkorak, Indra mengatakan petugas juga menemukan kaos di sekitar lokasi. Saat ini, kata Indra, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut dengan mengevakuasi tengkorak dantulangmanusiake Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

"Nanti dari pihak forensik yg bisa jelaskan. Sementara belum ada identitasnya," ujarnya. Indra mengatakan jika ada masyarakat yang merasa kehilangan pihak keluarganya bisa langsung melaporkan ke Polsek Duren Sawit. "Tadi kita sempat sebar ke media dan masyarakat jika memang ada boleh menghubungi Polsek Duren sawit," kata Indra.

Remaja Berkebutuhan Khusus di Bekasi Tewas Terbakar, Pemicunya Diduga Obat Nyamuk Lupa Dimatikan

Remaja laki laki berkebutuhan khusus berinisial R (16) ditemukan tewas dalam insiden kebakaran di rumahnya di Desa Mangunjaya, Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (1/10/2023). Terkait hal ini, Wakasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Widodo yang membenarkan kejadian itu menjelaskan bahwa hal tersebut dipicu karena orang tua korban lupa mematikan obat nyamuk bakar. "Orang tuanya keluar karena tukang rongsok jualan mainan gitu nah kelupaan (mematikan obat nyamuk bakar)," kata Widodo saat dikonfirmasi, Senin (2/1/2023).

Lebih lanjut pada saat yang sama, terdapat sebuah kipas angin yang menyala saat obat nyamuk bakar itu dinyalakan. Alhasil lantaran terhembus angin, obat nyamuk itu pun menyambar ke bagian kasur yang saat itu tengab ditiduri korban. "Itu kan difabel anak itu, gak bisa ngomong gak bisa jalan jadi di tempat tidur. Tempat tidurnya itu banyak kain pake springbed terus di atas springbed banyak obat nyamuk bakar. Terus ada kipas baling baling itu dan langsung nyala (api)," ucapnya. Warga yang pada saat melihat kejadian langsung memadamkan api yang berada di lokasi dan berhasil dipadamkan.

Namun nahas bagi korban, saat hendak dibawa ke rumah sakit nyawa korban tak tertolong. Remaja Berkebutuhan Khusus di Bekasi Tewas Terbakar, Pemicunya Diduga Obat Nyamuk Lupa Dimatikan Diduga Gegara Obat Nyamuk Lupa Dimatikan, Rumah Warga Ludes Terbakar di Bener Meriah Serambinews.com

Lupa Matikan Obat Nyamuk, Pilu Remaja Disabilitas Tewas Terpanggang di Kamar, Luka Bakar 90 Persen Cara Daftar di Universitas Pertahanan, Kekuatan Fisik Jadi yang Utama Calon Pemenang Pilpres 2024 Mulai Terlihat Jelang Pencoblosan, 6 Hasil Survei Elektabilitas Terbaru Halaman 4

Pinkan Mambo Merasa Aneh Mendadak Minta Jalan jalan ke Kuburan Series 'Ratu Adil' Siap Tayang, Kecantikan Paripurna Dian Sastrowardoyo Beradu dengan Sikap 'Dingin' Berdasarkan keterangan saksi mata, Widodo menuturkan bahwa R diduga mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya.

"Mau dibawa (ke Rumah Sakit) tapi sudah meninggal. Kalau keterangan warga iya 90 persen (luka bakar)," jelasnya.

Dua Begal Motor Ditangkap saat Beraksi di Jakarta Barat, Gunakan Pistol Mainan untuk Takuti Korban

Dua orang begal ditangkap saat tengah beraksi Jalan Soka Putih Blok 82 RT 004/010, Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat pada Selasa (26/9/2023) sekitar pukul 15.30 WIB. Kapolsek Kembangan Kompol Billy Gustiano Barman mengatakan kedua begal itu berinisial JD (30) dan DI (41). Adapun, pelaku menggunakan pistol mainan untuk menakuti korban. "Kami juga turut mengamankan beberapa barang bukti diantaranya 2 pucuk senjata mainan yang dipergunakan oleh pelaku untuk menakuti korbannya serta 1 buah kunci letter T, 3 buah anak kunci serta 4 unit sepeda motor," Ujar Billy dalam keterangannya, Kamis (28/9/2023).

Korban yang merupakan Satpam sebuah indekos itu, disebut Billy, tengah memarkirkan sepeda motornya di tempat dia bekerja dalam keadaan terkunci stang. Kemudian, korban masuk ke dalam pos penjagaan untuk melaksanakan tugasnya. Tak lama dari itu, korban melihat rekaman CCTV yang memperlihatkan kedua pelaku melakukan aksinya dan hendak dibawa kabur. Namun, karena kepergok oleh korban saat itu, para pelaku mengeluarkan sebuah pistol yang ternyata hanya mainan.

Terkuak Sumber Uang Kades Gunung Menyan yang Viral Demo di DPR, Pantas Bisa Beli Tas Ratusan Juta Pengacara Bongkar Perjalanan Cinta Andika Kangen Band dengan Dokter Asal Lampung hingga Menikah Penanganan Inflasi di Papua Tengah Terus Digenjot

Calon Pemenang Pilpres 2024 Mulai Terlihat Jelang Pencoblosan, 6 Hasil Survei Elektabilitas Terbaru Halaman 4 Selain Pj Gubernur Sultra, 2 Bupati dan 2 Wali Kota Jadi Kepala Daerah Terkaya di Sulawesi Tenggara Tim Sriwijaya FC Bubar, Hendri Susilo Lambaikan Tangan

"Karena korban yakin itu bukan senjata api kemudian memberanikan untuk mengamankan pelaku," ungkapnya. Billy mengatakan korban berteriak untuk meminta tolong dan akhirnya pelaku bisa ditangkap oleh warga. Dari keterangan sementara, kedua pelaku ternyata tidak hanya sekali melakukan perbuatannya tersebut. Warga Lampung itu sengaja datang ke Jakarta untuk melakukan aksinya.

"Jadi pelaku ini berasal dari lampung ke jakarta untuk melakukan aksi pencurian sepeda motor," jelasnya. Saat ini, lanjut Billy, pihaknya masih melakukan pengembangan untuk mengetahui apakah masih ada pelaku pelaku lain yang melakukan aksi serupa. Atas perbuatannya, keduanya dijerat pasal 363 Kuhpidana dengan ancaman hukuman maksimal 9 tahun penjara.

Dua Begal Motor Ditangkap saat Beraksi di Jakarta Barat, Gunakan Pistol Mainan untuk Takuti Korban

Dua orang begal ditangkap saat tengah beraksi Jalan Soka Putih Blok 82 RT 004/010, Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat pada Selasa (26/9/2023) sekitar pukul 15.30 WIB. Kapolsek Kembangan Kompol Billy Gustiano Barman mengatakan kedua begal itu berinisial JD (30) dan DI (41). Adapun, pelaku menggunakan pistol mainan untuk menakuti korban. "Kami juga turut mengamankan beberapa barang bukti diantaranya 2 pucuk senjata mainan yang dipergunakan oleh pelaku untuk menakuti korbannya serta 1 buah kunci letter T, 3 buah anak kunci serta 4 unit sepeda motor," Ujar Billy dalam keterangannya, Kamis (28/9/2023).

Korban yang merupakan Satpam sebuah indekos itu, disebut Billy, tengah memarkirkan sepeda motornya di tempat dia bekerja dalam keadaan terkunci stang. Kemudian, korban masuk ke dalam pos penjagaan untuk melaksanakan tugasnya. Tak lama dari itu, korban melihat rekaman CCTV yang memperlihatkan kedua pelaku melakukan aksinya dan hendak dibawa kabur. Namun, karena kepergok oleh korban saat itu, para pelaku mengeluarkan sebuah pistol yang ternyata hanya mainan.

Terkuak Sumber Uang Kades Gunung Menyan yang Viral Demo di DPR, Pantas Bisa Beli Tas Ratusan Juta Pengacara Bongkar Perjalanan Cinta Andika Kangen Band dengan Dokter Asal Lampung hingga Menikah Penanganan Inflasi di Papua Tengah Terus Digenjot

Calon Pemenang Pilpres 2024 Mulai Terlihat Jelang Pencoblosan, 6 Hasil Survei Elektabilitas Terbaru Halaman 4 Selain Pj Gubernur Sultra, 2 Bupati dan 2 Wali Kota Jadi Kepala Daerah Terkaya di Sulawesi Tenggara Tim Sriwijaya FC Bubar, Hendri Susilo Lambaikan Tangan

"Karena korban yakin itu bukan senjata api kemudian memberanikan untuk mengamankan pelaku," ungkapnya. Billy mengatakan korban berteriak untuk meminta tolong dan akhirnya pelaku bisa ditangkap oleh warga. Dari keterangan sementara, kedua pelaku ternyata tidak hanya sekali melakukan perbuatannya tersebut. Warga Lampung itu sengaja datang ke Jakarta untuk melakukan aksinya.

"Jadi pelaku ini berasal dari lampung ke jakarta untuk melakukan aksi pencurian sepeda motor," jelasnya. Saat ini, lanjut Billy, pihaknya masih melakukan pengembangan untuk mengetahui apakah masih ada pelaku pelaku lain yang melakukan aksi serupa. Atas perbuatannya, keduanya dijerat pasal 363 Kuhpidana dengan ancaman hukuman maksimal 9 tahun penjara.

Motif Pemuda Mabuk di Tebet Bakar Musala, Berdalih Usir Nyamuk, Nyalakan Api lalu Ditinggal Pergi

Rhahul Khana (22), pemuda mabuk di Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan yang melakukan pembakaran musala ditetapkan jadi tersangka. Penetapan tersangka itu setelah Rhahul menjalani serangkaian pemeriksaan di Polsek Tebet. Diketahui, peristiwa pembakaran itu terjadi di musala yang berada di Jalan Hanjuang, Kelurahan Manggarai Selatan, Kecamatan Tebet, Rabu (23/8/2023).

"Kita tetapkan (Rhahul Khana) tersangka. Iya kita lakukan penahanan di sini, di polsek," kata Kanit Reskrim Polsek Tebet, AKP Agus Tohidin, dilansir . Kapolsek Tebet, Kompol Chitya Intania mengungkap kronologi pembakaran musala yang dilakukan Rhahul. Ia mengatakan, awalnya, Rhahul tak berniat membakar musala.

Saat diperiksa, Rhahul mengaku mulanya ia hanya ingin beristirahat di dalam musala, setelah minum minuman keras (miras). Rhahul masuk ke dalam musala dengan membobol pintu. Terkuak Sumber Uang Kades Gunung Menyan yang Viral Demo di DPR, Pantas Bisa Beli Tas Ratusan Juta

Pengacara Bongkar Perjalanan Cinta Andika Kangen Band dengan Dokter Asal Lampung hingga Menikah Penanganan Inflasi di Papua Tengah Terus Digenjot Calon Pemenang Pilpres 2024 Mulai Terlihat Jelang Pencoblosan, 6 Hasil Survei Elektabilitas Terbaru Halaman 4

Selain Pj Gubernur Sultra, 2 Bupati dan 2 Wali Kota Jadi Kepala Daerah Terkaya di Sulawesi Tenggara Hasil Akhir Persipura vs PSCS Cilacap, Persekat atau PSCS Degradasi Liga 2 Tunggu Soal Kalteng Putra Namun, bukannya tidur, Rhahul malah tergiur dengan kotak amal di musala tersebut.

Niat jahat Rhahul pun muncul, ia kemudian mengambil uang yang ada di kotak amal. "Dia lalu mengambil uang yang ada di kotak amal. Uang itu berjumlah Rp 178.00," ujar Chitya. Setelah menggasak isi kotak amal, Rhahul yang masih dalam pengaruh miras merasa lelah.

Ia lantas beristirahat sejenak di musala. Namun, gigitan nyamuk di musala itu membuat Rhahul tak nyaman. Rhahul lantas membakar tirai pembatas saf shalat dengan maksud untuk mengusir nyamuk.

"Tidak hanya tirai pembatas saf, dia juga membakar karpet untuk mengusir nyamuk," jelas dia. Setelah membakar tirai dan karpet, Rhahul malah pergi keluar dari musala. Rhahul kemudian pergi ke kantor sekretariat RT 002 Kelurahan Manggarai Selatan.

Di sana, pemuda itu kembali berulah dengan membakar terpal yang dipasang warga untuk menutupi motor. Akibatnya, terpal pun terbakar hingga menjalar ke jok motor. Perbuatan Rhahul itu akhirnya diketahui oleh warga bernama Bandi yang baru pulang dari pos ronda.

Bandi mengatakan, ia melihat motor dalam kondisi terbakar sekira pukul 02.30 WIB. "Jam 02.30, saya keluar dari gerbang. Pas mau masuk ke sini saya lihat kok ada api." Bandi yang melihat itu lantas membangunkan pemilik motor.

Mereka kemudian berjibaku memadamkan api dengan beberapa ember berisi air. "Orangnya kalang kabut keluar, jadi kita bawa ember kita siram," terang dia. Beruntung api berhasil dipadamkan dengan cepat dan hanya membakar bagian jok motor.

Pelaku juga sempat membakar umbul umbul berwarna merah putih. Atas perbuatannya itu, Rhahul nyaris dibakar oleh warga setempat. "Tak lama setelah saya menemukan mushala dalam keadaan terbakar, pelakunya itu tertangkap tak jauh dari sini, langsung dihakimi massa," ujar Bandi, dilansir Kompas.com .

Dijelaskan Bandi, sebelum dihakimi massa, pelaku sempat diinterogasi warga tanpa kekerasan. Namun, warga yang baru datang ke pos RW, tempat Rhahul diamankan, langsung emosi. "Langsung main tangan warga, dia bahkan hampir dibakar sama massa, pakaiannya sudah dilucuti," terangnya.

Beruntung aparat kepolisian segera datang ke lokasi kejadian sehingga aksi main hakim sendiri itu dapat diredam. Polisi lantas membawa Rhahul ke Mapolsek Tebet. "Pas polisi datang, dia sudah bonyok juga. Makanya dibawa ke kantor polisi untuk diamanin," tandasnya.