Sindiran Panda Nababan ke Budiman Sudjatmiko usai Bertemu Prabowo, Sebut Cari Panggung

Politisi senior PDI Perjuangan Panda Nababan mengkritik pertemuan Budiman Sudjatmiko dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Panda Nababan menyindir sekaligus menyayangkan alasan yang diklaim Budiman ketika menemui Prabowo. Ia menilai Budiman tak terus terang mengungkapkan maksud tersirat pertemuan itu.

Politisi senior PDIP itu menyinggung soal kegagalan Budiman dalam Pemilu Legislatif (Pileg). Panda merinci bahwa Budiman Sudjatmiko dua kali gagal dalam pemilu legislatif di Dapil Jatim 7 (Ponorogo, Trenggalek, Magetan, Ngawi, dan Pacitan). Ia juga menyinggung soal Budiman yang dinilai gagal mengisi kursi di jajaran menteri.

Sehingga menurutnya, pertemuan itu merupakan upaya Budiman untuk mencari panggung karena telah gagal dua kali jadi caleg dari PDIP. Kunci Jawaban Biologi Kelas 11 Kurikulum Merdeka Halaman 151: Aktivitas 5.8 Kunci Jawaban Biologi Kelas 11 Kurikulum Merdeka Halaman 147: Aktivitas 5.6

Sindiran Panda Nababan ke Budiman Sudjatmiko usai Bertemu Prabowo, Sebut Cari Panggung Kunci Jawaban Biologi Kelas 11 Kurikulum Merdeka Halaman 133: Aktivitas 5.2 Tak Ingin Dipimpin Sosok Hasil Kecurangan, Ratusan Ulama Jabar Keluarkan Fatwa Wajib Dukung AMIN Halaman 4

Kunci Jawaban Biologi Kelas 11 Kurikulum Merdeka Halaman 131: Aktivitas 5.1 Hashim Djojohadikusumo sebut Prabowo Bakal Satu Panggung dengan Budiman Sudjatmiko Kunci Jawaban IPA Kelas 9 Semester 2 Halaman 45 49: Uji Kompetensi Pilihan Ganda dan Esai Halaman 3

"Yang saya sedih melihat pertemuan itu, kenapa Budiman Sudjatmiko tidak jujur kepada pak Prabowo." "'Pak Prabowo saya dua kali gagal jadi anggota DPR. Saya tidak berhasil jadi anggota DPR'. Jadi kemudian dia juga harus ceritakan bahwa sebenarnya saat dia memegang Undang Undang ketika dia bela UU Desa besar harapan jadi menteri pedesaan tapi Budi Arie yang jadi Wamen." "Ya kasihan memang dia. Jadi sekarang dia mau ambil panggung seakan akan begitu seksi, dan sangat kontroversial," ujar Panda dalam program Kabar Petang TvOneNews, dikutip Jumat (21/7/2023).

Panda juga menyangkan soal persatuan kaum nasionalis yang menjadi alasan Budiman datang ke Prabowo. Sebelumnya, Budiman sempat mengatakan bahwa Prabowo merupakan sosok yang paling tepat untuk menyatukan kaum nasionalis. "Itu doktrin dan kenyataan hidup dari PDIP yaitu mengenai persatuan nasional di PDIP, itu sudah final masalah suku, agama, itu dibuktikan dan tidak ada hal yang baru," tegasnya.

Lebih lanjut Panda mengaku bersyukur ada kadernya yang secara terbuka berani melakukan langkah untuk membelot dari partainya. "Emang hak dia bergabung di Prabowo cuma memang tak ada lagi tempat dia di PDIP, karena kegagalan kegagalan dua kali yang tak mampu atasi." "Dan bagi kita sangat bersyukur, PDIP diuntungkan ada orang orang begini terbuka, berbeda dengan yang diyakini oleh PDIP baik secara doktrin, azas, program perjuangan."

"Saya sebagai senior PDIP mengucapkan terima kasih, (Budiman) punya nyali meninggalkan PDIP, dan sayang harusnya jujur ke pak Prabowo kalau 'Saya sudah tak bisa lagi jadi anggota DPR RI dari fraksi PDIP," ujarnya. Sementara itu, buntut pertemuan tersebut, Budiman bakal dipanggil oleh DPP PDIP Bidang Kehormatan. Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun, mengatakan pihaknya akan memanggil Budiman setelah masa reses anggota DPR RI.

"Iya pasti kita panggil, saya pulang dari reses dipanggil," Komarudin, Rabu (19/7/2023). Menurut Komarudin, aturan disiplin partai berlaku bagi semua kadernya tanpa terkecuali. "Semua sama, itu aturan berlaku untuk semua anggota partai tanpa kecuali," ujarnya.

Komarudin menyayangkan sikap Budiman yang mengaku menemui Prabowo bukan mewakili partai, melainkan pribadi. Menurutnya, sebagai anggota partai, kebebasan individu terutama dalam konteks politik tetap diatur oleh partai. "Jadi tidak bisa dibilang 'wah ini saya pribadi', itu tidak bisa. Dan orang sekelas Budiman Sudjatmiko masa tidak tahu berorganisasi, gimana sih."

"Budiman malah datang di Prabowo. Itu indikasi pelanggaran disiplinnya itu," ujarnya. Komarudin menegaskan, sebagai anggota partai memiliki kewajiban untuk taat dengan keputusan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Di mana dalam hal ini Megawati sudah memutuskan untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres).

"Mungkin secara pribadi tidak setuju, tapi konsekuensi sebagai orang partai ya kalau sudah diputuskan semua harus mendukung itu," katanya. Sebelumnya, Budiman telah mengaku siap jika dipanggil PDIP buntut pertemuannya dengan Prabowo. "Oh gak ada masalah. Oh saya suka biasa kok dipanggil panggil," Budiman, Selasa (18/7/2023) malam.

Politikus PDIP itu menuturkan, pemanggilan dirinya oleh PDIP bukanlah sebuah risiko. Justru menurutnya itu adalah kesempatan yang baik untuk saling komunikasi. "Dipanggil kan bukan sebuah risiko, biasa aja, malah justru bagus toh ada komunikasi. Jangan jangan selama ini gak bisa dipanggil, justru bisa ketemu," ujarnya.

Budiman mengatakan, pertemuannya dengan Prabowo hanya berdiskusi biasa. Ia juga menegaskan, kedatangannya tidak mewakili PDIP maupun Megawati Soekarnoputri. Budiman menekankan, bahwa kedatangannya sebagai individu, bukan mewakili partai politik (parpol).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *