Inilah Manfaat Retret Rohani bagi Jemaat Gereja

Retret merupakan salah satu kegiatan yang sering diadakan oleh gereja untuk para jemaatnya. Kegiatan ini menjadi bentuk dari penguatan iman, baik secara pribadi atau kelompok. Istilah retret sudah ada sejak zaman Yesus. Disebutkan Yesus sering pergi menyendiri ke padang gurun, lereng gunung, serta taman getsemani. Ini dilakukan untuk menghabiskan waktu dalam kesendirian, keheningan, dan berdoa. Dilansir dari info situs, berikut manfaat retret.

Apa Saja Manfaat Retret Rohani?

Menambah Relasi Jemaat

Manfaat pertama dalam mengikuti retret adalah memperluas dan menambah relasi dengan saudara seiman. Apalagi jika Anda mengikuti retret yang diadakan dengan melibatkan jemaat dari wilayah lain. Jika biasanya hanya bisa bertegur sapa saat mengikuti ibadah setiap Minggu, dengan retret rohani Anda akan terlibat pada satu kegiatan bersama dalam waktu yang lama. Kegiatan retret juga akan mempererat tali persaudaraan seiman.

Memberikan Pendampingan

Retret yang melibatkan banyak pendalaman iman tentu bisa memberikan pendampingan spiritual bagi jemaatnya. Saat melakukan retret bersama orang dari komunitas gereja, Anda dapat memanfaatkan momen ini untuk menggali Alkitab dan tenggelam dalam hubungan yang intim dengan Tuhan. Retret juga membantu Anda merenungkan perjalanan hidup yang sudah dilalui. Retret diharapkan bisa membuat Anda menjadi pribadi yang lebih baik.

Memulihkan Diri

Manfaat lain dari retret adalah bisa memulihkan diri dari kepenatan duniawi. Baik itu rasa lelah secara fisik atau emosional. Jika merujuk pada kehidupan di masa ini, retret rohani akan menjadi momen bagi Anda untuk mengalihkan diri dari semua gangguan seperti telepon, media sosial, pekerjaan, keluarga, tuntutan hidup, dan lain sebagainya. Retret akan membantu Anda fokus hanya pada diri sendiri.

Merasakan Tuhan secara Nyata

Dengan mengikuti retret, Anda bisa berhenti sejenak dari hiruk pikuk rutinitas. Momen singkat ini menjadi waktu yang tepat untuk merasakan Tuhan secara nyata. Carilah Tuhan, sama seperti yang dilakukan Yesus di Taman Getsemani. Sebab di saat-saat kita tersungkur dan bertelut dengan semua kepenatan hidup, di saat itulah Tuhan hadir. Berikan waktu untuk diam dalam keheningan. Izinkan Tuhan berbicara dalam hati Anda dan dengarkan suara-Nya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *